Paparan polusi udara selama kehamilan dapat meningkatkan risiko depresi pada ibu hamil. Hal ini merupakan temuan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Harvard.
Menurut penelitian tersebut, wanita yang terpapar polusi udara selama kehamilan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi setelah melahirkan. Hal ini dikarenakan zat-zat berbahaya dalam polusi udara dapat masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Depresi pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan juga janin yang dikandungnya. Depresi dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup ibu hamil, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, dan bahkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar mereka, termasuk menghindari paparan polusi udara. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, melakukan olahraga ringan, dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Dengan menjaga kesehatan lingkungan dan tubuh selama kehamilan, diharapkan risiko depresi pada ibu hamil dapat ditekan. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Sehingga, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat.